Abadi
Tantangan Menulis Gurusiana Hari Ke-10
Netraku terpejam dalam gelapnya malam
Hanya sosokmu yang mengajakku mengembara
Melintasi mimpi yang tak berkesudahan
Melukiskan pedihnya hatiku pada lembaran kanvas
Tak ku lihat buruknya warna disana
Menuliskan perihnya hatiku pd tumpukkan kertas
Tak ku baca kalimat buruk disana
Satu persatu warna yang ku goreskan membentuk serupa
Mejikuhibiniu bak indahnya pelangi yang tercipta seusai badai
Kubaca dengan jelas yang sudah kutuliskan
Adalah kalimat sastra nan rupawan sejenis puisi dan prosa
yang mendayu-dayu merdu memanggil namamu
Dan ku mulai menyadari rindu menggelayut manja
Di langit-langit hatiku, syahdu...
Sempurnanya dirimu untuk ku kagumi
Disanalah air mataku jatuh dan hatiku telah tunduk
Bekasi, 04 Juli 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang indah bu, salam literasi
Terimakasih bu. Salam Literasi dan salam kenal.
Mantap Bun tulisannya
Terimakasih bun...
Puisi yang indah...keren
Terimakasih bu.
Lanjutkan
Terimakasih... Salam Literasi.